26 Agustus, 2008

Tentang Kematian

Kematian adalah keniscayaan. Semua yang hidup pasti ada kalanya ia akan mati. Itu yang aku percayai hingga kini. Dan kematian adalah salah satu rahasia terbesar dari kehidupan manusia. Hal ini berkaitan tentang kapan kita akan mati. Tidak ada yang bisa meramalkan (kecuali kita ikut berperan dalam proses kematian tersebut, contohnya membunuh atau bunuh diri) kapan kematian itu datang. Bahkan dokter yang sudah sangat ahli-pun aku rasa tidak dapat memastikan seseorang yang sedang sakit waktu kematiannya. Karena memang bukan manusia yang mempunyai wewenang untuk kematian makhluk lainnya. Kenapa tiba-tiba aku berpikiran mengenai kematian?

Ini semua bermula dari sebuah artikel mengenai kisah perjuangan seorang Randy Pausch melawan penyakit kanker pankreasnya. Aku membaca artikel ini sudah agak lama di sebuah majalah mingguan yang cukup terkemuka. Kisah mengenai orang ini sudah cukup ramai dibicarakan. Bukan mengenai kesembuhan penyakitnya, karena memang akhirnya orang ini meninggal. Melainkan mengenai bagaimana ia mengisi hari-harinya setelah dokter memvonis bahwa hidupnya tinggal 3 – 6 bulan lagi. Sikap positif dalam menghadapi penyakitnya inilah yang berhasil membuat masyarakat dunia kagum, bahkan ini di tuliskan di sebuah buku tentang dirinya. Ia tidak menyerah kepada kenyataan tersebut. Ia melawannya hingga akhirnya kehidupannya usai. Dari perlawanannya tersebut ia bisa membuktikan bahwa vonis dokter yang diarahkan kepadanya adalah salah. Kehidupannya bisa melebihi waktu 3 – 6 bulan yang dikatakan oleh para dokter yang merawatnya.

Kemudian dari artikel tersebut pikiranku berlarian sampai pada akhirnya tercetus pertanyaan dalam diriku. “Bagaimanakah aku menginginkan kematian itu datang?”. Aku bertanya tentang bagaimanakah kematianku nanti.

Saat itu juga terbersit di pikiran bahwa aku ingin kematian yang pada intinya tidak menyusahkan orang-orang yang ada di sekitarku. Kematian yang tidak melahirkan bencana bagi orang-orang terdekatku. Kematian yang mudah dan tidak menyakitkan. Kematian yang mendatangkan kebahagiaan kepadaku. Kematian yang baik untuk semuanya. Bukan kematian yang disyukuri, tapi juga bukan yang terlalu diratapi. Bukan kematian di kala muda, bukan pula kematian di usia yang sangat tua. Kematian di mana aku sudah siap dengan kematian itu sendiri.

Lalu, bagaimana dengan kamu? Kematian seperti apa yang ada di pikiranmu saat ini?

2 tanggapan:

Anonim mengatakan...

kematian yang khusnul khotimah :)
semoga ...

omoshiroi mengatakan...

:::nonadita
amiin...
saya juga kepengen tuh yang kayak gitu,,

 
Template by suckmylolly.com - background image by elmer.0