31 Desember, 2008

Pemimpin Muda

Ketika jalan-jalan di ranah maya, tak sengaja saya menemukan berita ini..
Inspirasi Seorang Walikota Muda
Author : Rizka Azizah

VIVAnews - Kota yang dipimpin oleh seorang walikota berusia diatas 40 tahun adalah hal wajar. Namun, jika ada kota yang bersedia untuk dipimpin oleh seorang walikota yang baru berusia 19 tahun, itu baru luar biasa. Cukup unik memang.

Namun hal tersebut nyata terjadi disebuah kota kecil yang terletak di negara bagian Amerika Serikat bernama Oklahoma. Kota tersebut bernama City of Muskogee, yang baru saja memilih walikota baru, bernama Mayor John Tyler Hammens.

Terpilihnya walikota berusia 19 tahun tersebut memang cukup mengejutkan dunia. Maklum, selain usianya yang masih sangat muda, Mayor John Tyler juga baru saja menyelesaikan tahun pertamanya sebagai mahasiswa Ilmu Politik di Universitas Oklahoma.

Mungkin, jika itu terjadi di kota- kota lain seperti yang ada di Jawa Timur, atau kota- kota lain yang ada di Indonesia, hal tersebut akan menjadi bahan tertawaan. Kaum muda seusia itu dinilai masih terlalu dini dan belum pantas untuk bisa memimpin sebuah kota di Indonesia.

Awalnya, saya sangat penasaran dengan sosok walikota muda tersebut. Beberapa informasi tentangnya hanya saya dapatkan lewat media massa, baik dari buku, surat kabar, televisi serta internet. Informasi tersebut tidak membuat saya langsung ‘percaya’ bahwa seseorang yang masih berusia 19 tahun dapat dipercaya oleh masyarakat kota Muskogee untuk memimpin sebuah kota.

Bahkan, kaum senior yang mempunyai lebih banyak pengalaman dibidang politik juga bersedia memilih John Tyler Hammens untuk memimpin Kota Muskogee. Sungguh hebat namun masih terkesan tak masuk akal bagi saya.

Namun, presepsi saya tentang sosoknya yang masih muda itu berubah saat saya diberi kesempatan untuk bertemu dan berdialog langsung dengannya. Kesempatan tersebut saya dapatkan lewat program International Visitor Leadership Program (IVLP) yang saya ikuti di Amerika Serikat.

Program tersebut adalah program tahunan yang diadakan oleh Departement of State untuk bisa meningkatkan pengertian dan kerjasama antar dua negara, yaitu antara Amerika dan Indonesia. Bersama 10 orang mahasiswa seluruh Indonesia yang juga mewakili Duta Muda ASEAN- Indonesia, saya ditugaskan untuk berpartisipasi dalam program tersebut.

Beberapa jadwal kunjungan serta diskusi telah disiapkan oleh pihak penyelenggara. Salah satunya adalah kunjungan ke Muskogee City Hall di Oklahoma, untuk berdialog dengan Mayor John Tyler Hammens, seorang pemuda berusia 19 tahun, yang baru saja terpilih sebagai walikota Muskogee.

Sosoknya yang muda, ganteng serta enerjik menjadi magnet tersendiri saat pertama kali bertemu dengannya. Ditambah dengan sikapnya yang ramah saat menyambut delegasi Indonesia.

Dalam dialog yang membahas tentang keberhasilannya menjadi walikota Muskogee dalam usia yang masih sangat muda, saya baru menyadari betapa cerdasnya John Tyler.

Meskipun masih muda, ia mampu menangani suasana diskusi dengan baik. Ia tidak saja menjadi komunikator yang terus berbicara, namun juga secara komunikatif dan interaktif, dan mengajak saya dan teman- teman untuk bertukar pikiran. Sehingga, topik politik yang biasanya identik dengan generasi pendahulu, menjadi topik yang menyenangkan untuk didiskusikan bagi kaum muda.

Pertemuan dengan walikota muda tersebut sangat membekas di hati saya dan juga teman- teman. John Tyler memang sangat cerdas. Beberapa pertanyaan yang kami ajukan dijawabnya dengan memuaskan, tanpa ada kesan menggurui.

Pada saat pemilihan Walikota Muskogee, John Tyler harus bersaing dengan kandidat lain yang usianya lebih senior serta memiliki pengalaman yang juga lebih banyak darinya.

Namun, kemenangannya sebagai walikota Muskogee tidak lantas membuat John Tyler menjadi sombong. Dengan rendah hati, ia menyatakan, bahwa ia ingin membuat perubahan yang inovatif untuk kota kecil Muskogee, sebagai kota yang sangat ia cintai, tanpa melupakan kontribusi dari kalangan manapun, termasuk generasi pendahulu.

John Tyler memang pantas menjadi walikota. Selain cerdas, ia juga pintar membawa diri. Ia tahu bagaimana harus bersikap, saat berada ditengah- tengah pemuda, yang tentu saja berbeda saat ia harus berhadapan dengan kalangan pejabat yang usianya relatif lebih tua darinya.

Ia merupakan sosok inspiratif bagi semua pemuda di Indonesia, bahkan didunia. Prestasinya sebagai walikota termuda didunia memang patut dibanggakan.

Ia telah membuktikan pada dunia, bahwa meskipun masih muda, ia mampu menjadi pemimpin yang disegani semua rakyatnya. Jika biasanya pemuda hanya diidentikkan dengan kegiatan negatif yang sifatnya hura- hura, maka John Tyler mampu mengubah stereotip tersebut. Ia mampu menunjukkan, bagaimana seseorang yang masih muda bisa memimpin sebuah kota.

Saya sangat mengagumi sosok John Tyler sekaligus mengagumi kota Muskogee. Kota tersebut memang hanyalah kota kecil. Namun, tata kotanya sangat tertata rapi. Sejak awal kedatangan, saya hampir tidak pernah melihat adanya sampah secuil pun dijalan. Udaranya juga bersih dan asri.

Masyarakatnya juga lebih menyukai budaya jalan kaki ketimbang menggunakan kendaraan bermotor. Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat Muskogee yang berjalan di trotoar berukuran lebar dengan langkah yang cukup cepat.

Sungguh kondisi yang positif dari sebuah kota. Hal tersebut pastinya tidak luput dari kontribusi yang diberikan oleh pemerintah kota Muskogee, termasuk kerjasama yang baik antara John Tyler sebagai walikota bersama dengan beberapa stafnya.

Kerjasama yang terlihat dalam pemerintahan kota Muskogee adalah kerjasama yang kompak, dimana antar pemimpin dan staf saling mendukung satu sama lain, serta kerjasama saling mengisi tanpa memandang usia, demi kemajuan kota Muskogee. Sehingga tak heran jika kota Muskogee mengalami kemajuan yang cukup pesat, meskipun termasuk kota kecil.

Sebagai walikota Muskogee, John Tyler terbilang cukup bijaksana. Ia mampu menyesuaikan diri dengan semua kalangan. Sebagai pemimpin muda, ia mempunyai banyak sikap positif yang patut dijadikan contoh bagi semua generasi, terutama untuk generasi muda.

Salah satu hal yang menarik adalah keinginannya untuk memberikan perubahan bagi kota Muskogee, dimana perubahan tersebut diwakili oleh sosoknya sebagai pemuda, yang dapat mencakup segala aspek dalam masyarakat. Ia menambahkan, bahwa majunya sebuah kota tidak luput dari rasa saling percaya antara generasi muda dan generasi pendahulu.

Keberhasilannya dalam memimpin kota Muskogee juga tidak lepas dari kontribusi dan masukan dari berbagai pihak, terutama dari generasi pendahulu. Selain kerjasama yang baik antara dua generasi, ia juga mengatakan bahwa untuk menghasilkan sebuah prestasi, diperlukan proses yang panjang.

Artinya, keberhasilan sebuah kota bukanlah suatu hal yang dapat dicapai dengan cara yang instant, namun harus bertahap dan melewati proses panjang yang berliku. Tentunya proses tersebut tidak akan luput dari kesalahan- kesalahan. Namun, dari kesalahan itulah maka kita akan belajar untuk lebih bijaksana.

Hal tersebut rasanya patut dijadikan contoh, dimana seorang pemuda berusia 19 tahun mampu memberikan perubahan yang inovatif, dengan menjadi seorang walikota termuda didunia. Sungguh sebuah terobosan yang hebat!

Beberapa pernyataan yang disampaikan oleh John Tyler dapat dijadikan acuan bagi kaum muda, terutama untuk memajukan sebuah kota besar seperti Surabaya. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, sudah saatnya pemimpin Surabaya membuat perubahan inovatif seperti yang dilakukan oleh Mayor John Tyler Hammens sebagai walikota Muskogee. Kerjasama yang baik antara dua generasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam memajukan kota Surabaya.

Sudah saatnya pula, generasi pendahulu dengan generasi muda saling bekerjasama, saling mendukung satu sama lain serta tidak saling menyalahkan demi memajukan kota Surabaya. Generasi muda sudah seharusnya tidak dipandang sebelah mata oleh generasi pendahulu.

Jika masing- masing generasi memahami akan fungsinya, maka sebagai warga kota Surabaya, saya sangat yakin bahwa kota Surabaya akan semakin maju. Jika John Tyler yang masih muda saja mampu memberikan perubahan yang inovatif bagi kotanya, maka saya-pun yakin bahwa pemerintah kota Surabaya juga bisa melakukan hal yang sama, bahkan lebih baik. Tentunya, dengan tidak melupakan kontribusi serta peran generasi muda Surabaya yang sebenarnya punya banyak potensi.

Sudah saatnya Surabaya berubah menjadi lebih baik, salah satunya dengan menggunakan potensi yang dimiliki oleh kaum muda. Sehingga, yang muda sudah saatnya untuk tidak dipandang sebelah mata… (reeskamania@yahoo.com)


kira-kira di Indonesia tjinta ini bisa terjadi hal yang seperti ini pula tidak ya?

0 tanggapan:

 
Template by suckmylolly.com - background image by elmer.0